Ice Cucumber

Of course Cola is Cucumber flavour (mochiron KOORA mo kyuuri aji)


Full-Metal-Alchemist
Thursday, August 18, 2011

Sakka Five!!!

Last Episoudo ^^
----------------------------------------------------------------------------------
"Shawn! Bertahanlah!"
"Aku akan baik2 saja Gray, jaga Aidan selama aku di UKS ya?"
"Wah aku harus gantiin kamu sementara dong? Inget kontrak kamu aku panjangin loh" kata Aidan
"Iya2"

Nathan hanya cengo melihat mereka bertiga.
----------------------------------------------------------------------------------

Di sekolah saat pelajaran berlangsung, Gray hanya diam di mejanya. Maklumlah, ga ada temennya ini. Shawn masih dirawat di Puskesmas terdekat karena cedera kmaren. Aidan juga ga ada, orang dia kaga satu kelas ma Gray. Nathan pengennya nemenin Gray, tapi duduknya ga boleh pindah2, apalagi pindah ke kelas lain (garing ah...).

"Sepi nih ga ada Shawn, aku pengen dia balik..." kata Gray dalam hati.

Dia jadi inget pertama kali kenalan ma Shawn, (walah, jadi bernostalgila nih ceritanya) lucu banget gitu.
Tiba2 pintu kelas diketuk seseorang. Semua perhatian tertuju padamu, eh, ke pintu. Guru Fisika yg lagi asyik nerangin rumus2 Newton ngebukain pintu, dan ternyata Shirou Fubuki alias Shawn Frost udah berdiri di depan pintu didampingi oleh Atsuya Fubuki alias Aidan Frost. Miaaaaw!! Gray pengen langsung njerit gitu, tapi karena jaim ga jadi deh. Shawn langsung minta ijin masuk dan duduk di samping Gray seperti biasa.

"Gimana Gray? Ga kangen ma aku?" cieee... -digampar Shawn-
"B-biasa aja tuh..."
"Ah, bohong"
"Gimana kakimu? Dah sembuh?"
"Lumayan. Dokter bilang aku sudah boleh main sepak bola lagi, tapi jangan terlalu dipaksakan. Oh ya, kata Aidan kita tampil 5 hari lagi"
"Tampil apaan?"
"Kita nge-band, mau?"

Gray shock juga ngedengerinnya.

"Whaaaat??!!! Lantas kamu mau aku ngapain???"
"Ci--- ehm, jadi vokalis yah?"
"Tapi, aku"
"Aku main keyboard kok, ntar aku juga minta tolong anak2 klub bola yg bisa maen musik juga. Jadi kita ga cuma berdua"
"Emang band Aidan kenapa?"
"Katanya Aidan sakit tenggorokan, jadinya bandnya ga jalan. Makanya dia minta tolong kita"

Gray masih pikir2 lagi. Dia ragu, nanti kalo nyanyi suara dia bisa kembali ke asal nih. Kalo yang lain pada tau gimana dong? Malu dong saya... Tapi kalo Shawn yg minta....

"Iya deh, ga papa"

----------------------------------------------------------------------------------

Pulang sekolah, di ruang klub sepakbola, Shawn mengumumkan tentang perjanjiannya sama Aidan. Dia minta ada 3 anak yg suka rela jadi bassist, gitaris, ma drummer. Walhasil, banyak yg nolak tawaran itu.

"What? Kenapa sekarang kita jadi nge-band?"
"I-ini cuma sementara kok..." Shawn takut2 ngomongnya, takut dimarahin Jude.
"Ga papa dong, biar klub kita dapet banyak penggemar juga" Jude malah nyetujuin ide "gila" Shawn.
"Ehm, kalo gitu aku bisa jadi bassist kalian" sahut Axel yg biasanya diem aja.
"Yang benar Axel? Arigatou!!"
"Domo.." Axel njawab
"A-aku ikut juga!" Nathan ambil suara begitu tau Gray yg nyanyi. Knapa ya dia jadi gitu??
"Kamu mau main drum apa gitar Nathan?" tanya Gray
"Aku bisa main gitar loh" Nathan terlihat bangga (?)

Tiba2 dari sudut ruangan terdengar suara yg keras tapi memelas (?). Itu Erik, suaminya Sue -digampar Erik-.

"Aku bisa main drum juga. Ikutan boleh?"
"Iyey! Lengkap sudah penderitaan saya!" seru Gray tiba2
Semuanya jadi bengong mendengar perkataan Gray barusan, termasuk saya juga.

Akhirnya sudah diputuskan, Shawn, Gray, Axel, Nathan, dan Erik bakalan nge-band. Jude juga ngijinin asal jadwal nge-band ga bentrok ma jadwal latihan. Terus klo latihan harus di ruang klub bola juga biar yg lainnya bisa nonton sekaligus rekues lagu hehe.

----------------------------------------------------------------------------------

Satu masalah terpecahkan, masalah baru datang lagi...

"Nama bandnya apaan yak??"

Suara Mark memecah keramaian, sehingga anak2 yg saling adu bacot menjadi diam tanpa kata. 0_o
Mereka jadi sibuk mikir gara2 Mark. (Mark, semua ini salahmu!! -digampar Mark-)

"Gimana kalo 'The Lightning'"
"Terlalu biasa, kalo 'Eleven Rocks'??"
"Hmm... jangan deh, ano... 'D Segan'!!" Tory ikutan nyahut
"Hah, apaan tuh??" spontan semuannya kaget ndengerin idenya Tory
"S = Shawn, E = Erik, G = Gray, A = Axel, N = Nathan. Hohoho~~" katanya dengan bangga.
Semuanya pada pengen njitak kepala Tory, tapi karena dia perempuan, jangan deh.

"Tunggu dulu, gimana kalo 'Meteor Boys'???"
"Jiah, lebay. 'Sakka- Five', gimana??" Gray akhirnya ikut mikir dan bicara
"'Sakka- Five' yah?? Keren juga..." Axel nyahut
"Okey, sudah diputuskan, Sakka- Five akan tampil 5 hari lagi!!" seru Shawn tanpa dosa. Sedangkan anggota lainnya cengo, 5 hari lagi??? Mepet banget???!!!!

Brarti besok bakal latihan, besok lagi, besok, dan besoknya lagi. Lagian mereka juga belum nentuin lagu apa yg akan dimainin kan??? Ah, ide Shawn memang ada2 aja. Huwaaaa..., pikir Axel, Nathan, dan Erik.

"Ehm, Shawn. Ga salah nih 5 hari lagi? Kok kayaknya mepet banget yah?" protes Nathan.
"Umm, cukup kok buat latihan. Kata Aidan sih gitu..."
"Waaaa jadi semua ini gara2 Aidan?? Emang dia knapa sih kok ga bisa tampil?" tanya Erik kaya orang lagi wawancara
"A-ah, suaranya lagi rusak"
"Kesempatan emas buat kita kawan2! Kita bakal bantuin Aidan!!" seru Erik tiba2. Kayaknya dia juga salah satu fansnya Aidan.
"Lantas alat musiknya?" Axel bingung
"Kita bisa pinjam Aidan dkk juga, dia ikhlas kok" Gray njawab
"Bagus deh kalo gitu, kita ga usah minjem uang kas klub nih" kata Axel sambil nglirik ke arah David yg udah ngitungin biaya buat alat musik. Dia ngrangkep jadi bendahara klub.
"Nanti pulangnya ke rumah saya dulu ya. Ngambil alat musik dulu" kata Shawn.

----------------------------------------------------------------------------------

Di rumah Shawn yg waoooo..... Besar banget, kayaknya dia itu memang anak orang kaya. Lantai rumahnya tingkat 5, ruangannya luas2. Lapangan basket kayanya kalah luas sama kamar2 di rumah ini. Singkatnya, semuanya hanya terkagum2 melihat kemegahan rumah Shawn.

"I-ini rumahmu Shawn?? Besar banget!!" Erik keluar katroknya.
"Ah, ga juga. Ayo jangan sungkan2, masuk aja.."
"A? Iya" semua ngomong bebarengan.
"Tadaimaa~~~~, mama! Aidan udah pulang belum?"
"Oh, Shawn. Kamu bawa temen yah? Ayo2 masuk, jarang lo Shawn bawa temennya ke sini. Saya mamanya Shawn dan Aidan"
"Permisi...."

Shawn mengajak mereka menunggu Aidan pulang di kamarnya di lantai 3. Kamar Shawn keren banget sodara2, ada banyak barang di sana, kasur empuk yg besar -ada bonekanya juga loh-, meja belajar yg rapi, kamar mandi pribadi, koleksi buku2, komputer keluaran terbaru dilengkapi segala perlengkapannya termasuk scanner, mouse pen, printer, dan tak kalah keren, game2 console terbaru. (Author jadi iri ngeliatnya T.T hiks)

"Jangan sungkan2, kalo mau pake ga papa. Aidan biasanya kalo pulang rada telat, aku ambilin camilan dulu ya?"

Oh ya lupa, di sana ada kulkas segala loh. Penuh dengan macam2 kue, cake dan es krim (Gazelle: Es krim?? Mauuuuu~~~~)
Ga ada ujan, ga ada angin, tau2 Gazelle muncul disamping saya saat kata "es krim" terucap. Biarin deh.

"Kalian mau es krim?"
"Iya!!"
"Aku pulang, Shawn. Wah lagi makan es krim yah? Aku mau juga dong" nah itu dia Aidan dateng

Walah mereka jadi asyik makan es krim deh. Lupa dengan tujuan mereka semula, ga papa deh refreshing dulu. (Author ikutan makan es krim. Gazelle: Author-sama, aku minta es krimnya~~~) Jadilah mereka semua pesta es krim sepuasnya (termasuk saya). Gray dan Erik makan es krim vanilla, Shawn ma Aidan makan es krim coklat, Nathan makan es melon, Axel es krimnya leleh2 terus, salah sendiri punya jurus elemen api, dan saya makan es krim strawberry sambil nyuapin Gazelle (?)
Back to story lah...

"EH, kok kita jadi pesta es krim gini??" kata Axel.
"Iya yah, ini semua gara2 author aneh itu!!" teriak Erik.
(walah, saya di salahin. Gazelle, pulang yukk. Gazelle: Pokoknya aku dikasih es krim dulu)

Setelah Shawn ngasih Gazelle es krim biar dia mau pulang ma Author, mereka ngebicarain soal band lagi.

"Gimana nih, udah sreg ma alat musik kalian?" tanya Aidan
"Sipp, makasih ya Aidan" kata Nathan mencoba memetik gitar. (pohonnya ada di mana yah?)
"Eh, gimana caranya aku bawa drum setnya nih? Rumahku jauh nih..." Erik kerepotan bawa drumnya
"Biar nanti pulangnya kalian dianter supir saya" sahut Shawn
"Wah, ga enak nih, jadi ngrepotin banget Shawn, Aidan" kata Axel.
"Ga papa kok"
"Oh iya, aku punya ide buat lagu2 yg akan kita tampilin. Aku juga bawa mp3 playerku nih, biar kalian tau lagunya" Gray tiba2 punya ide
"Kita juga perlu kostum loh" Erik juga punya ide

"HEEEEEEHHHH????!!!"

----------------------------------------------------------------------------------

Kira2 gimana ya kalo mereka lagi nge-band?? (ngebayangin Nathan, hehehehe~~~ Ecchi ah..)
Lagu apa yg akan mereka mainkan?? (whatever lah, asal jangan ndangdutan)
Lantas nasib baju yg akan mereka pakai gimana? (ngebayangin mereka nyanyi 'Mirai Bowl' pake kostum kelinci Playboy. All: Author gaje!! Ecchi banget sih!!!!)

Ah, tunggu aja deh, saya punya sebuah rencana jahat buat mereka ^^ Lovey-dovey <3
(sekarang udah ga pake sfx jeng3 juengg~~) Bwuahahahahahaffftttttt!!!!! *dibungkam Nathan* *senang*

Friday, August 12, 2011

Ganbatte Kudasai

Cerita sebelumnya.... (ganti kalimat biar kaga bosen :P)
-------------------------------------------------------------------------------
"I-iya, kalian siapa ya?" Shawn balik tanya
"Kami bertiga dari Aliea High School, aku Xavier, ini Claude *nunjuk si rambut tulip* -digampar Claude-, dan ini Bryce"
"Aku Sha--"
"Tapi orang2 biasa manggil aku Burn"
"Diam tulip! Biarkan dia ngomong dulu!!" kata Bryce sambil ngejitak kepala Claude
"Uhm, aku Shawn, ini Gray, dan ini Nathan"
-------------------------------------------------------------------------------

"Haha... Salam kenal yah. Nanti kita ketemu lagi saat pertandingan. Chu!" kata Xavier sambil melambaikan tangannya. Claude dan Bryce mengikutinya. Nathan dkk cuman bisa bengong.

"Pulang aja yokk..." Nathan akhirnya ngomong memecah kesunyian
"Iya deh" sahut Gray dan Shawn bebarengan

-------------------------------------------------------------------------------

Mereka bertiga berjalan sambil ngobrol2 ngalor ngidul seperti biasa. Tapi kali ini aku bisa mengerti topik pembicaraan mereka. Simak yukk...

"Itu buku apaan sih Shawn?" Nathan tanya
"Buku chord2 lagu. Aidan kan suka main musik, sampe2 lupa mandi, makan, tidur, de el el"
"Ealah...kamu sendiri Gray?"
"Buku praktis memasak untuk kalangan pelajar, habisnya kalo beli buku yg biasa ga hemat waktu memasaknya. Ane kan tinggal sendirian"
"Kamu beli buku apa coba?" Shawn ngintip kresek punya Nathan.
"Akkkhh!! Jangan liaatt!!!"
"Hayo, kamu beli buku apaan? Jangan2 bobokep yah??"
"Hush bukaaan!!! A-ano....WaaaA!" Gray tiba2 ngambil bungkusan itu
"Nathan, jelaskan padaku, buku apaan ini???" tanya Gray sambil ngeteng2 buku berjudul "N***Y****" (merk disamarkan)
"Ternyata Nathan suka komik shoujo~~"
"Aaaakh!! Jangan bilang siapa2!!!" Nathan malu berat.

Nah, lho semua orang punya rahasia ^^
Dan tiba2 Aidan dateng, nyeret Shawn ke tempat yg rada sepi gitu. Nathan n Gray pengen ngintip, tapi mereka berdua dah keburu ilang.

"Shawn~~ Kita kan sodara..." loh suara Aidan kok jadi rada aneh ya?
"I-iya... Ada apa?"
"A-ano~~ suaraku serak neh. Tadi pagi habis teriak2 gara2 fans2 gembel itu..."
"Lantas masalahnya apa, Aidan?"
"Bisa gantiin aku nyanyi pas pensi nnti gak?"

Shawn langsung jungkir balik ngedengerin kata2 Aidan barusan. Dilihat orang pas sepak bola sih memang sudah ga masalah, tapi kalo nyanyi??? MASALAH BUESAAAAR!!!

"Huwaaaaa, nii-chan. Jangan nyanyi dong, mending aku maen piano ato keyboard gitu. Ga usah yg terlalu mencolok, aku ga bisa"
"Ayolah, plissss~ Akan kulakukan apapun biar kamu bisa gantiin aku..."
"Kalo gitu, minggu depan kan ada pertandingan lawan Aliea High School. Dateng yah"
"Okelah---"
"Sebagai pemain cadangan..."
"Uapppipupepaa???? Berarti aku ikutan maen dong??"
"Iyalah, nnti aku gantiin kamu pas nyanyi. Deal?"
"I-iyalah, Deal!"

Nathan n Gray berhasil mengintip Shawn ma Aidan. Mereka berdua bingung sama apa yg dibicarakan Frost bersaudara itu. Gray yg sempet liat muka Shawn rada bersemu merah gitu langsung menghampirinya

"Shawwy!! Kamu habis diapain ma Aidan???"
"Eh, ga papa kok. Kita cuma ngomongin masalah penting" pas liat Gray ini Shawn punya sebuah rencana untuk dijalankan pas perpisahan.
"Yokatta~~ Kita pulang yukk" ajak Nathan sambil ngrangkul mereka berdua. Kayaknya Nathan lupa kalo Gray itu.... ah gapapa lah, mereka jadi kaya sankyoudai.

-------------------------------------------------------------------------------

Setelah menjalani latihan ketat berdasarkan jadwal yg dibuat ma Jude, mereka siap menghadapi pertandingan lawan tim Aliea. Keadaan mereka udah seperti prajurit yg udah siap tempur gara2 makanan bergizi yg selalu saya kirimkan lewat E-mail kepada mereka. -yah cuma resepnya aja, saya kan ga pinter masak-

"Gimana keadaan kalian? Udah siap gak neh buat besok?" tanya sang ketua
"Yooosh!!!" semua terlihat semangat, apalagi Mark yg memang dari kecil udah deket ma bola. Ibunya dulu kan pas hamil Mark ngidam bola sepak :P
"Yokatta~~ Jangan sampai besok maennya lesu. Tunjukkan pada lawan kalo kita lebih semangat" Jude memberi pengarahan layaknya guru yg sedang mengajari murid2nya. (Jude memang cocok jadi guru......TK -digampar Jude-)
"Nah, gini kan enak. Aku ga usah nyewa2 orang di klub cheers lagi =w=" sahut Steve.

Malemnya mereka semua langsung tidur. Lumayan dingin sih, tapi Gray ga langsung tidur. Dia malah nyebarin SMS 'kutukan' ke semua anak. Jadinya yg nerima SMS itu malah mengira diteror, kan Gray lum kasih tau nomernya ke anak2 selain Shawn. Rencananya besok mau ngebilangin mereka, biar sekarang mereka pada gelisah. Rasain! Khehehehehehehe~~~

-------------------------------------------------------------------------------

Akhirnya hari pertandingan pun tiba, tapi anak2 pada gelisah. Bukannya mikirin pertandingan, tapi mikirin SMS isengnya si Gray kmaren.

"Kalian kenal nomer ini gak?" tanya Kevin.
"Loh kamu dapet sms itu juga?" Jack balik nanya
"Aku juga dapet, siapa sih tega2nya ngirimin kaya gini??" Byron ikut nyahut

Semuanya pada ribut sampai akhirnya Gray dateng sendirian. Shawn masih mau ke kamar mandi katanya. Kalo Nathan mah ga usah ditanya, dia lagi bengong di depan rumah Gray.

"Hai semua, dah dapet SMS penyemangatku?" katanya sambil senyam-senyum gaje
"Oalah~~ Ternyata Gray yg ngirim. Akh kamu ini bisa aja!!" seru Axel gemas sambil ngacak2 rambut Gray. Tumben Axel bisa bersikap kaya gini. Biasanya cuma dihadapan adiknya dia kaya gini. Ah, gaje
"Uwaaaakh, Gray jahat deh!!" Byron ikutan ngacak2 rambut Gray. Semuanya ikutan deh.

Shawn n Nathan datang dan kaget bebarengan melihat perlakuan tidak senunuh anggota klub kepada Gray. Nathan langsung ambil sisir dari tasnya dan menyisiri rambut Gray (maklumlah, rambut abang Nathanku tersayang ini lumayan panjang, jadi harus dikuncir dulu, imut loh <3)

Tak lama kemudian, para murid Aliea High School berdatangan naek bis pribadi. Tampak Claude, Bryce, dan Xavier turun dari bis. Anak2 Raimon High School menyambut kedatangan mereka dengan sangat meriah. Ini mau tanding apa festival sih!!!!
Pas dateng mereka bertiga kaget melihat sekumpulan anak2 tidak waras sedang ngumpul2 di pinggir lapangan. Yak itulah tim sepakbola Raimon high School -digampar-. Para murid Aliea cuma bisa sweatdrop ngeliat mereka kaya gini. Apa lagi ngeliat Nathan yg nyisirin rambut Gray gitu.

"E-eh... Ini, kita jadi tanding gak?" tanya Xavier
"O, oh iya. Kenalkan aku Jude, ketua klub sepak bola Raimon High School"
"Aku Xavier Hunter, tapi teman2 biasa memanggilku Gran" sekarang kita akan memanggil Xavier dengan nama 'Gran' sodara2

Di tempat lain

"Shawn-san, kita bertemu lagi" tiba2 Bryce ambil suara
"Kamu yg di toko buku kemarin ya?" sahut Nathan
"Hush, Gazelle ga ngomong sama kamu" seru Claude.
"Tulip, DIAM! Maafkan kelakuan Tulip ya"
"Ya, tak apa2 kok Bryce" kata Shawn.
"Panggil saja aku Gazelle" Bryce tersenyum. Kita juga akan menanggil Bryce dengan nama 'Gazelle' loh.
"Kacang, kacang, kacang, seribu tiga. Tapi ga ada yg beli~~" Gray malah ngomong sendiri, nyadarin mereka yg asyik ngobrol sendiri2

Pertandingan akhirnya dimulai juga, karena kalo gak Gray bakalan ngambek gara2 dicuekin tadi. Gray kalo ngambek nyeremin juga, anak2 Aliea aja takut apalagi saya.
Saya sebenernya males nyampein keadaan pertandingan karena ga pinter jadi komentator, tapi saya akan berusaha sebaik mungkin. Ganbatte itte ne!!! (Cirno mode: on)

Pertama2 kick off dilakukan pemain tim Raimon yg memenangkan adu lempar koin. Yg menyerang ke gawang lawan adalah Gray dan Axel, tiba2 Gran datang menyerang mereka dengan sliding tackle dan berhasil merebut bola dari mereka berdua. Saat memasuki zona defense Raimon, Gran dihadang oleh Harley, Tory, dan Scott. Mereka sudah siap dengan teknik 'Perfect Tower' tapi berhasil dilewati oleh Gran. Gran langsung mengoper bola ke arah Gazelle yg sedari tadi masih bebas. Tendangan langsung dilakukan Gazelle denagn teknik 'Nothern Impact'. Darren menghalangi dengan 'Mugen the hand' tapi sia2 karena satu gol sudah didapatkan oleh tim Aliea

Kick off selanjutnya dilakukan oleh Shawn dan Gray, ketika akan di-tackle salah satu pemain lawan, Gray melakukan teknik 'Multiple Shadow' yg mebingungkan lawan sehingga Gray dapat lolos dari sergapan lawan. Dia berlari ke gawang disusul oleh Shawn. Saat berada di dekat gawang, Shawn dijaga ketat oleh Jordan yg nama panggilannya Reize. Gray yg tidak bisa melakukan tendangan combo yg baru2 ini diciptakannya bersama Shawn terpaksa menendang dengan 'Wind Cutter'. Dipatahkan oleh Dezarm dengan 'Drill Smasher'

Di babak pertama keadaan lumayan buruk untuk tim Raimon. Aliea unggul sementara dengan skor 2-1. Lalu Kevin cedera gara di-tackle Burn dengan cukup keras. Sekarang dia lagi dimarahin ma Gran n Gazelle. Saat itulah Shawn menjalankan aksinya, dia membisiki Jude tentang rencananya dan Jude memanggil seseorang untuk menggantikan Kevin.

"Woi, Aidan! Udah saatnya kamu main nih..." Aidan diseret dari bangku pemain oleh Shawn.
"Yakin nih aku yg maen? Kan masih ada Sue??"
"Iyalah, kita kan udah janjian ^^"

Dengan masuknya Aidan lengkap sudah penderitaan Aliea (?). Shawn langsung diposisikan sebagai Mid-Fielder, digantikan Aidan yg menjadi Forward bersama Axel dan dibantu juga oleh Gray.

"Nah, dengan ini kita balas mereka. Raimon team, go, go, GO!!!" yeah! yel2nya keluar juga deh.

Kick off dilakukan oleh Gazelle dan Burn, sementara Gran berlari di belakang mereka. Kedatangan mereka disambut oleh Jude dan Nathan yg berusaha merebut bola tapi gagal. Shawn mengeluarkan teknik 'Land of Ice' dan berhasil merebut bola dari Burn. Bolanya langsung dioper ke Axel dan diteruskan ke Aidan. Aidan menendang ke gawang dengan 'Eternal Blizzard' tapi dipatahkan oleh 'Wormhole'nya Dezarm.

"Cih, sial" dengus Aidan.

Bola keluar lapangan dan tiba2 Gray berteriak "Time Out!!"
Gray langsung memberikan petunjuk apa yg harus dilakukan pada Aidan dkk (tunggu, siapa sebenarnya ketua di sana??) Aidan manggut2

"Oke deh, kita lakukan!! Rencana yg bagus Gray!"
"Iyalah~~"

Para pemain memasuki lapangan dan bersiap untuk kick off. Kali ini pemain Raimon kedapatan giliran menyerang. Bola langsung diumpankan ke Aidan oleh Steve. (nice shoot, Steve!). Aidan mengumpankannya ke Gray, dan dia langsung dihadang oleh 3 orang sekaligus!!

"Jangan beri dia kesempatan menendang!!!" seru Gran.

Tapi kenyataannya mereka berhasil dibingungkan oleh Gray dengan 'Eternal Darkness'. Gray tetap berlari, hanya satu tujuannya, gawang lawan. Aidan melompat ke udara disusul oleh Gray dan mereka melakuan tendangan combo bernama 'Dark Frost' yg seharusnya dia lakukan bersama Shawn tapi ga jadi karena ada perubahan posisi. Bola melesat menuju gawang dan Dezarm berusaha menahannya dengan 'Drill Smasher' namun gagal karena kekuatan yg tidak seimbang. Satu gol yg menyamakan kedudukan menjadi 2-2

Kick off lagi dari Aliea, yg kini dilakukan Gran bersama Reize. Nathan menahan mereka berdua dengan 'Flurry Dash'. Dia mengumpan ke arah Axel tapi dipotong oleh oleh Gazelle yg langsung menendang ke gawang bersama Burn. Mereka berdua memakai teknik 'Fire Blizzard' yg membuat kedudukan menjadi 3-2 untuk Aliea

Perubahan posisi dilakukan lagi oleh tim Raimon. Mark yg Mid-Fielder digantikan oleh Jude yg sebelumnya di posisi bertahan.

Jude melakukan Kick off bersama Gray. Sayangnya di tengah2 Gray dijaga ketat oleh Gran dan Burn. Jude melakukan tembakan paling imut yg pernah ada di serial Inazuma Eleven, yaitu "Koutei Penguin no. 2" dan berhasil menyarangkan sebuah gol untukmu, eh menyamakan kedudukan maksudnya.
Aliea semakin mengganas di menit2 terakhir pertandingan, tapi Raimons juga tidak mau kalah. Perebutan bola bolak-balik terjadi antara para pemain Aliea maupun Raimon. Akhirnya Gran mendapat kesempatan untuk menjebol gawang Raimon dengan tendangan 'Meteor Blade'. Shawn menahannya dengan 'Land of Ice' tapi malah terpental ke belakang dan beruntung Mark menahannya juga dengan 'Megaton Head'. Bola menggelinding bebas ke arah Gray dan melihat Shawn yg sepertinya luka gara2 tendangan Gran dia melesat ke gawang Aliea.

"Ayo, Gray! Semangat!!!" saya ikut menyemangati Gray -digampar Alieas- (Gran: hoi author harus adil... jangan nyemangatin satu orang aja, tokoh lain napa?)

Gray sudah sampai di depan gawang, dia mengambil ancang2, mengeluarkan sayap, melompat, berusaha sebaik mungkin mengeluarkan jurus paling mematikan yg dia punyai yaitu 'Lunatic Illusion'

"Ini untuk Shawn.... TERIMA INI!!! LUNATIC ILLUSION!!" Gray menendang dengan diiringi doa restu dari kawan satu timnya yg berharap bisa gol.

Dan akhirnya, pertandingan berakhir dengan skor 4-3 untuk tim Raimon! Yay! Itu artinya makan gratis di warung Semur-san! \(^_^)/

Karena Shawn dan Kevin cedera, mereka langsung dibawa ke UGD sekolah (UKS maksudnya). Gray beruntung tidak pingsan kali ini, dia ikut ke UKS menolong Shawn.

"Shawn! Bertahanlah!"
"Aku akan baik2 saja Gray, jaga Aidan selama aku di UKS ya?"
"Wah aku harus gantiin kamu sementara dong? Inget kontrak kamu aku panjangin loh" kata Aidan
"Iya2"

Nathan hanya cengo melihat mereka bertiga.

----------------------------------------------------------------------------------

Apakah cedera Shawn akan sembuh?
Gimana reaksi Nathan melihat Gray yg jadi lengket ma Shawn? -digampar Nathan-
Jadi, gimana nasib Aidan? (ga nyambung bukk)

Tunggu kelanjutannya ^^ lovey-dovey <3
Jeng jeng jeng jue-- hmph hmpfh.... *dibungkam Darren pake 'Mugen the Hand' bikin saya susah bernafas nih (tangannya jadi banyak waaaa)*

Last chapter... (lama2 bosen, awalnya selalu ada kata2 ini)
-------------------------------------------------------------------------------
"Pagi, Shawn!"
"Eh? Kamu siapa?"
-------------------------------------------------------------------------------

"Kamu ga kenal aku? Ini aku Gray..."
"Gray? Gray siapa yah?"
"Teman sekelasmu lah, ikut eskul sepak bola juga"
"Uhm, aku ikut eskul band kok...."
"Jadi..?"
"Aku Aidan Frost, saudaranya Shawn. Haha kau terkejut ya?"
"Uh, Shawn punya saudara kembar ternyata..."
(Nan da to, kore wa Shawn ja nai, AIDAN DA!!!!)

Tiba2 Shawn menghampiri mereka berdua. Shawn senyum2 usil ke Gray, Gray cemberut, Aidan juga ikutan ketawa. Akhirnya mereka bertiga berangkat bareng.
Saat udah sepi, Nathan kok tiba2 nyusul ke rumah Gray. Ya dia masih belum beruntung soalnya Gray udah berangkat ma 2 orang pendampingnya -ditendang pake "Eternal Blizzard"nya Shawn n Aidan-. Terpaksa deh dia berangkat sendirian (nyaaa~ abang Nathan~ saya temenin deh~~~ Chuu~ -ditendang Nathan jauh2-)

-------------------------------------------------------------------------------

Di sekolah, mereka bertiga malah dikerubungi cewek2 penggemar band sekolah. Tentu saja mereka menghampiri Aidan, bukannya Gray ma Shawn. Kok bisa ya mereka itu membedakan Shawn n Aidan? (halah, aku juga bisa kalo begitu)
Tapi ada juga cewek yg sempet2nya kenalan ma Gray, dikiranya Gray bakal jadi anggota baru band tersebut.

"Kyaaaa!! Itu Aidan!!"
"Mana2, mana2, waaah iya. KYAAAAAAA!!!"
"Aidan, kau terkenal juga?"
"Haha, enggak juga sih" Aidan berusaha merendah, tapi ga mempan soalnya para fans udah ngerubungi Aidan.
"Aidan-kun! Sudah dapat anggota baru untuk bandmu ya? Siapa dia?"
"Wah cakep juga! Siapa namamu?" cerocos penggemar Aidan pada Gray
"Eh, namaku Gray"
"Gray? Waaaa nama yg keren!"
"Bisa main alat musik apa?"
"Uhm, keyboard.."
"Waaaaa.... keren~~!!!"
"Kapan mau gabung ke bandnya Aidan?"
"Aku anak klub sepak bola kok"

Penonton kecewa, kirain mau masuk ke band. Makanya jadi orang jangan nyerocos melulu, kalo salah malu sendiri kan? Tirulah Shawn, baik hati, rajin menabung, suka menolong, ramah lingkungan, de el el, de el el....

Mereka berdua (Aidan ditinggal karena sibuk ngurusin fans-nya yg protes karena Gray ga masuk klub band) langsung menuju ke kelas.

-------------------------------------------------------------------------------

Di kelas, teman2 pada sibuk sepertinya. Mark, Erik, dan Scott -kumpulan orang2 jarang belajar- *digampar* pada buka2 buku pelajaran, Nathan dan Jude pada ditanyai anak2 yg minta diajari -mereka kan anak rajin-, Tory, Harley, Darren, dan Bobby lagi ngerjain soal2 sambil sesekali diskusi, Sue masih nempel2 ke Erik (cieee... -digampar Erik-), sisanya ngerjain soal2 sendiri sambil nanya ke Nathan maupun Jude. (nanti mereka berdua pasti buka layanan konsultasi pelajaran dengan tarif Rp. 10000 per pertanyaan. wakakak)

"Eh, ada apa ini? Kok kelihatannya serius semua?" tanya Shawn pada Kevin.
"Katanya anak kelas sebelah kmaren ada ulangan matematika mendadak, trus pas Steve ngomong gitu anak2 jadi panik dan pada belajar semua" jawab Kevin panjang x lebar x tinggi x 1/3 = rumus volum limas segi 4. (ga penting)
"Siapa yg bilang gitu Steve?"
"Max...."
"Gray, gawat. Ada ulangan mendadak, belajar sama2 yukk!"
"Ayo belajar di tempat Nathan, kayaknya dia udah jago tuh" Gray nunjuk ke arah Nathan yg di kerubuti fans2-nya.
"Boleh juga ^^"

Waktu yg dinantikan telah tiba. Wajah anak2 yg kesusahan belajar menunjukkan ekspresi 'Mampusdahgue'. Yg pinter -kaya Nathan n Jude- (masa' satu kelas yg pinter cuma Nathan n Jude??? -digampar anak 1 kelas-) masih santai, walau mereka tahu nnti pas ulangan bakalan diserang pertanyaan bertubi2 anak yg mengharap dapet contekan.
Guru matematika datang sambil membawa setumpuk soal pembawa petaka. Nah, guurnya udah ngebagiin soal, njelasin kalo waktu ngerjainnya 2 jam pelajaran (1 jam = 40 menit. 2 jam = tau sendiri kan?)

Menit menit berlalu, waktu nengerjakan tinggal stengah jam lagi. Anak2 udah mulai pada gelisah dan berisik, terutama di meja Nathan n Jude -penuh dg kertas yg berisi pertanyaan yg kaga bakal dijawab ma mereka berdua-. Shawn sedikit kesulitan di menit2 terakhir. Mark dkk rada bingung juga ngerjainnya, malah Harley sampai meditasi gaya orang lagi selancar (?). Secara, dia itu juga hobi surfing di laut (bukan di internet kaya saya), malah dia pernah dapet piala kejuaraan surfing gaya anjing laut tingkat nasional.

Waktu tinggal 10 menit lagi. Terlihat dari sini (mana?) Jude udah selesai ngerjain soalnya, Nathan masih kurang satu soal lagi, Gray malah ketiduran, Sue dan Tory asyik ngobrol.

"Yak, waktunya udah habis anak2. Kumpulkan lembar jawaban kalian, soalnya boleh dibawa pulang. Kalian boleh istirahat sekaarang"

Kalo Gray ga dibangunin Shawn, pasti dia ga bakalan ngumpulin tuh jawaban. Kayaknya dia tidur pulas banget (jadi ikutan ngantuk nih... Jude: udah terusin bikin fanfic nya!!!!! me: gyaaaa, ampun Jude!!)

"Gray, bangun. Kumpulih gih jawabanmu, waktunya dah habis nih"
"Wa? Apa? iya..."
Gray kalo bangun tidur imut banget, pikir Shawn.

-------------------------------------------------------------------------------

"Gimana kalian bisa ga ngerjainnya?"
"Lumayan sih"
"Aku kurang satu soal lagi, tapi waktunya dah habis"
"Mending tuh, aku malah 10 soal ngawur semua. Hehe"

Anak2 pada ngumpul di kelas, ngebahas soal ulangan pembawa petaka barusan. Kayaknya memang sulit banget, orang aku yg bikin soal. Jadinya aku colongin soal buat ujian RSBI yg bakal diterbitin tahun depan, sulit banget kan!! Hahahhahahahaha -digampar anak 1 kelas-

"Gray, kelihatannya kau santai saja. Kau bisa ngerjainnya?" tanya Darren
"He'eh"
"Omong2 kapan pertandingan lawan Aliea High School, Jude-senpai? Kmaren belum dibilangin nih" sahut Austin
"Minggu depan, maaf kmaren aku lupa kaga bilang"
"Ya gak apa2, ketua juga manusia. Punya rasa punya hati, kadang bisa salah juga" kata David sambil ngerangkul Jude. Nih anak memang sobat karib Jude sejak masih TK. Rumahnya aja sebelahan, kayaknya mereka memang dikutuk biar jadi sahabat selamanya oleh Spongebob Squarepants yah? -digampar Spongebob-

-------------------------------------------------------------------------------

Pulang sekolah.....

"Persiapan, berdoa mulai!" Jude memberikan aba2 untuk berdoa sebelum pulang. Para murid berdoa dengan tertib dan tenang, tapi keadaan berbalik 180 derajat begitu guru udah keluar. Mirip pasar malam bukk!!

Jude bilang ke seluruh anggota biar berkumpul dulu di ruang klub, jangan ada yg pulang dulu. Kalo gak bakal diserang pake "Koutei Penguin no.2" Karena jurus inilah kadang2 aku manggil Jude "Penguin ouji-sama" (^w^)>

"Kalian semua harus hati2 waktu melawan tim Aliea. Mereka punya kapten yg jenius, 2 striker berbakat, penjaga gawang multitalenta, dan sisanya anggota yg lihai"
"Kita juga punya kan? Strategist jenius = Jude, Striker berbakat = Shawn n Axel, penjaga gawang super = Mark, anggota yg hebat ditambah Gray juga" sahut Nathan tiba2
"Benar juga ya.." kata Darren yg berfungsi sebagai penjaga gawang.
"Wokey! Kita harus tetap semangat, kita kalahkan tim Aliea, maju terus pantang munduuur!!!" teriak Mark yg dulunya jadi penjaga gawang juga. Darren belajar jurus2 ampuh menjaga gawang dari gigitan nyamuk (emang obat nyamuk?) juga dari Mark.
"Hari ini latihan diliburkan dulu, aku mau buat jadwalnya dulu" Jude selain jadi ketua, juga merangkap jadi manager. Maklum, klub sepak bola ini kurang terkenal di kalangan murid2 jadinya ga ada yg minat jadi manager. Tapi kan Jude dibantuin ma sohib tersayangnya, David.

"Pulang yah?" Gray kumat lemotnya.
"Iya, ayo pulang Gray..." kata Shawn n Nathan bebarengan.

Gray nurut aja waktu diseret pulang ma Shawn n Nathan. Lainnya pada bengong kok bisa ya Gray dapet 2 sahabat, trus sahabatnya itu orang paling baik di klub pula. (Saya cuma bisa iri melihatnya, hiks. Secara abang Nathan dan kakanda Shawn itu kan milik saya, huweee...)

-------------------------------------------------------------------------------

Di jalan, Shawn teringat sesuatu. Dia kan disuruh beli buku dulu, dititipin Aidan. Terpaksa mereka nganterin Shawn dulu ke toko buku, sekalian refreshing. Di Inazuma bookstore, Shawn langsung menuju ke arah rak buku2 musik, setelah itu Nathan ke rak buku2 komik, Gray malah ke tempat buku2 masakan ^^

"Udah nemu buku nih?" tanya Nathan menghampiri Shawn.
"Udah, Gray mana?"
"Ga tau, dia ilang ke tempat buku masakan tuh"
"Yah itu sih bukan ilang namanya Nathan" Shawn mencubit pipi Nathan gemas. Empuk juga sih pipinya. (hush, yaoi)
"Heh, kalian ngapain. Yaoi banget sih" Gray tiba2 muncul
Shawn n Nathan malah salting, jangan2 mereka....

"Udahlah bayar bukunya dulu yukk!" sahut Nathan
"Yee, ngalihin pembicaraan tuh..." Gray protes

Pas bayar buku, Shawn merasa pundaknya ditepuk seseorang. Reflek dia noleh ke belakang, terlihat ada seorang cowok berambut merah cherry yg membawa buku cukup banyak, di belakangnya ada 2 orang lagi, satunya berambut silver, satunya lagi berambut seperti tulip (?)

"Kalian murid Raimon High School ya?" tanya cowok itu sambil menunjuk seragam mereka bertiga
"I-iya, kalian siapa ya?" Shawn balik tanya
"Kami bertiga dari Aliea High School, aku Xavier, ini Claude *nunjuk si rambut tulip* -digampar Claude-, dan ini Bryce"
"Aku Sha--"
"Tapi orang2 biasa manggil aku Burn"
"Diam tulip! Biarkan dia ngomong dulu!!" kata Bryce sambil ngejitak kepala Claude
"Uhm, aku Shawn, ini Gray, dan ini Nathan"
-------------------------------------------------------------------------------

Ngapain yah tim Aliea ke toko buku? (beli buku lah, masak belanja sayuran?)
Siapa nama panggilan buat Xavier dan Bryce? (belum saya sebutin, bagi yg udah tau jangan bilang2)
Mana panggilan yg benar untuk Claude, Tulip atau Burn?? -digampar Claude-
Gimana kelanjutan kenalan mereka?

Nantikan episode berikutnya ^^ Lovey-dovey <3
Jeng jeng jeng jueeeeng~~ -dibungkam Aidan yay!-

Friday, August 5, 2011

Exercise Time

Thanks for Visiting!

Impmon - Digimon 2