Ice Cucumber

Of course Cola is Cucumber flavour (mochiron KOORA mo kyuuri aji)


Full-Metal-Alchemist
Tuesday, February 22, 2011

Sarah's Past

Seorang gadis berambut pirang pendek terbaring tak bergaya di Ceremonial Site.

Menatap langit yang mendung, terlintas dipikirannya akan masa lalunya yang gelap.

" Hei, kau tau tidak! Katanya anak itu, Sarah, dia seorang penyirhir!" bisik seorang anak ke anak yang lain.

" Ehh, beneran? Kok bisa" tanya seorang anak yang lainnya

" Katanya dia punya Flowing Rune sejak lahir! Aneh kan? Masa waktu bayi sudah punya Rune"

Biar pun anak-anak yang lain Cuma berbisik tapi entah mengapa Sarah bisa mendengar kata-kata mereka dengan jelas.

" Aku tidak sedih... Aku tidak sedih!" jeritnya dalam hati. Tapi sesering apa pun dia mengatakan pada dirinya sendiri, Sarah tetap merasa kesepian dan kesedihan yang tiada akhir.

Suatu hari orang-orang dari Temple membawanya ke Crystal Valley, tepatnya di istananya dan menahanya disana.

" Kenapa harus aku... Kenapa harus aku menerima semua ini... Seseorang... Tolong... Aku..."

Air mata mengalir di pipinya yang seputih salju , lalu Sarah mendengar seseorang memanggilnya.

"Sarah... Sarah... Sarah anak ku buka matamu" Suara yang lembut dan hangat, Sarah pun membuka matanya dan melihat seorang wanita buta dan seseorang laki-laki di belakangnya.

" Lady Leknaat" kata seseorang laki-laki yang ada di belakang wanita tua itu.

" Aku tau Luc..." katanya dengan tenang.

"Si... Siapa kau" Tanya Sarah dengan tubuh yang gemetar.

" Aku adalah Leknaat orang yang menjaga keseinbangan di dunia ini, Sarah kalau kau mau bebas ikut lah dengan ku" wanita itu mengulurkan tanganya dan Sarah pun meraih tangan wanita itu.

Dengan sangat hati-hati Luc pun megendong tubuh Sarah yang lemas dan menghilang di dalam cahaya yang hangat dan nyaman.

~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~

" Aaaaah!" teriak Sarah, Luc pun segera pergi menuju arah teriakkan itu berasal.

Luc menatap Sarah yang gemetaran karena tidak sengaja telah mematahkan tampat Lilin yang di gunakan untuk upacara, tanpa basa-basi Luc pun masuk dan menggunakan sedikit angin dari True Wind Runenya untuk mematahkan yang lainnya saat Leknaat masuk dia pun menghukum Luc karena telah mematahkan tempat lilinnya dengan menyuruhnya membersihkan tangga menara mulai dari bawah sampai atas.

Sarah yang merasa bersalah hampir saja menangis, tapi luc memandangnya dan pergi, entah mengapa Sarah tahu kalau dia melakukan hal itu dengan sengaja.

Malam harinya Sarah yang masih merasa bersalah pun pergi ke kamar Luc yang berada di seberang kamarnya sendiri.

" Um... Master Luc... Apa anda sudah tidur" kata Sarah sambil mengetok kecil berusaha untuk tidak membangunkan Leknaat.

Luc pun membuka pintu dan terkejut melihat Sarah yang belum tidur.

"Aku belum tidut kok, ada apa Sarah?" katanya dengan dingin.

" Master... Master Luc! Maaf! Karena aku Master jadi di hukum Lady Leknaat..." katanya dengan nada yang penuh rasa bersalah.

" Tidak apa-apa kok, aku tau kau tidak sengaja menjatuhkan Tempat lilin itu dan merusaknya, dan saat Lady Leknaat menghukumku, sepertinya beliau tau kalau aku melindungimu, makanya hukumannya tidak berat. Biasanya kalau aku membuat kesalahan hukumannya lebih berat lagi"

Biar pun wajah Luc tidak tersenjum, Sarah tau kalau didalam Hati Luc adalah orang yang paling baik yang pernah dia temui sebelumnya.

Keesokan harinya pun Luc bersikap seperti biasa, selalu bersikap dan berkata dingin pada semua orang kecuali Lady Leknaat. Biar pun sifat Luc seperti itu tapi dia adalah orang yang baik untuk Sarah,

Karena setiap Sarah sedang ketakutan dan sedih. Luc selalu berada di sampingnya.

~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~S~

" Hiks... Hiks...Hiks..." Suara tangis kecil Sarah yang terdengar samar-samar di kegelapan malam membuat Luc keluar dari kamarnya dan pergi ke kamar Sarah untuk melihat keadaanya.

Sarah sedang menagis di tempat tidurnya sambil memeluk boneka kelinci kesayangannya, Luc pun mendekat dan bertanya.

" Kenapa kau menangis Sarah?"

" Aku... Teringat dengan kejadiaan waktu itu..." katanya sambil menangis.

" Sudah lah, itu sudah terjadi 1 tahun yang lalu! Cepat tidur sana! Nanti kau terlambat untuk latihan pagi!" kata Luc dengan dingin.

Sarah pun terdiam dan gemetara melihat Luc yang sepertinya sedang memarahinya.

" Ya sudah, aku kan tetap disini membacakan mu buku cerita sampai kau benar-benar tertidur."

Sarah yang terkejut dan segera mengaggukkan kepalanya, kembali berbaring di tempat tidurnya sambil melihat Luc yang berjalan menuju meja belajar dan mengambil buku dan mulai membacakannya, Sarah pun perlahan-lahan mulai menutup matanya dan kembali tidur.

Bukannya kembali ke kamarnya, Luc tetap menjaga Sarah tanpa tidur pada malam itu.

Leknaat yang mengawasi mereka pun tersenyum melihat tindakan Luc.

" Saat-saat yang indah..." kata Sarah sambil memandangi langit yang masih mending.

" Master... Master Luc biar pun Anda selalu bekata kasar dan dingin pada semua orang tapi sesungguhnya Anda adalah orang yang sangat baik..." lanjutnya lagi.

Tak lama setelah itu Ceremonial Site mulai bergoyang yang beberapa puing-puing mulai runtuh dan Sarah pun mencoba berdiri dan berjalan menuju ketempat Luc berada.

" Tunggu Aku Master Luc!" ucapnya dalam hati sambil terus berjalan. Tahu nasib apa yang sedang menunggunya dan Luc, tapi Sarah tidak menyerah biar pun tubuh penuh dengan luka berat dia tetap berjalan. Berjalan untuk menemui orang yang di cintainya itu...

Fin

0 comments:

Post a Comment

Thanks for Visiting!

Impmon - Digimon 2